Home / Dakwah / Kesakralan Bulan Dzulqa’dah

Kesakralan Bulan Dzulqa’dah

IMG-20250510-WA0003

Oleh:

Chamdar Nur, Lc,.SH,. S. Pd. I,. M. Pd. (Anggota MUI Sul-Sel Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional) 

Makassar, islamkontemporer.id – Bulan Dzulqa’dah (ذو القعدة) adalah bulan ke-11 dalam kalender Hijriyah. Nama “Dzulqa’dah” berasal dari dua kata Arab: “Dzu” (ذو) yang berarti pemilik atau yang memiliki, dan “Qa’adah” (قعدة) yang berarti duduk. Maka, Dzulqa’dah berarti bulan yang di dalamnya orang-orang duduk atau tidak berperang.

Penamaan ini berasal dari kebiasaan bangsa Arab sebelum Islam yang menghentikan peperangan dan perjalanan ekspedisi perang pada bulan ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap kesakralannya. Mereka “duduk” di rumah, tidak memulai penyerangan atau permusuhan, karena bulan ini dianggap bulan haram (suci).

Dalam Islam, Dzulqa’dah termasuk empat bulan haram (suci) yang disebutkan dalam Al-Qur’an

إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات والأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…” (QS. At-Taubah: 36).

Empat bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam hadits

إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق السماوات والأرض السنة اثنا عشر شهرا منها أربعة حرم ثلاثة متواليات ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان

Artinya: “Sesungguhnya zaman telah kembali seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram (suci); tiga di antaranya berurutan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta (bulan) Rajab Mudhar yang berada antara Jumada dan Sya’ban.” (HR. Bukhari & Muslim).

Check Also

mui

Bulan Syawal dalam Perspektif Dakwah

Oleh: Dr.KH.Muhammad Ishaq Samad, MA (Ketua Bidang Infokom MUI Sulsel ) Makassar, islamkontemporer.id – Bulan …

Leave a Reply